Wednesday, December 25, 2013

KISAH RASULULLAH S.A.W. MENYAYANGI HAIWAN

Suatu hari ketika Rasulullah S.A.W. keluar dari masjid, Baginda mendapati seekor burung sedang dijadikan mainan oleh seorang anak kecil. Kaki burung tersebut diikat dengan seutas tali, lalu diseret-seret sambil berlari-lari. Bagi si anak ini mungkin permainan tersebut sangat menyeronokkan. Lalu Rasulullah S.A.W. menghampiri anak tersebut, "Ya Umair (panggilan kesayangan untuk Umar) kenapa burung tersebut engkau tarik-tarik, bagaimana kalau saya membeli burung itu". Setelah si anak setuju, maka akhirnya Rasulullah S.A.W. membeli burung tersebut dan dirawat di rumah. Dan setelah burung tersebut sembuh, maka akhirnya Rasulullah S.A.W. melepaskannya.

Ketika Rasulullah S.A.W. melihat orang-orang yang menjadikan burung sebagai sasaran anak panah, maka Baginda SAW bersabda, "Allah melaknat siapa saja yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran".
(Hadits Abu Daud dengan sanad shahih)


Menyayangi sesama makhluk Allah S.W.T. adalah sebuah perbuatan yang di anjurkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga kepada binatang. Kerana mereka juga makhluk Allah yang berhak mendapat kebebasan dan ketenteraman dalam hidupnya. Penyiksaan terhadap binatang bukan dengan alasan yang hak (benar), adalah tergolong dalam perbuatan dosa.

Bahkan dalam perang pun, Rasulullah S.A.W. melarang membunuh binatang dan merosakkan tumbuh-tumbuhan. Mereka adalah makhluk hidup yang harus di lindungi dan tidak boleh merosakkannya hanya kerana alasan duniawi.

Mungkin sebagian kita berfikir, apa gunanya melakukan itu semua. Mereka juga tidak mengerti, padahal di sinilah kita diajarkan bahawa sebagai makhluk Allah S.W.T.,  mereka juga punya perasaan untuk merasai liku-liku kehidupan yang mereka jalani dalam dunia binatang.

Kita masih ingat sebuah kisah di zaman Ya hudi sebelum kedatangan Islam,
seorang wanita mendapat azab dari Allah S.W.T. hanya karena mengurung seekor kucing tanpa memberi makan dan minum selama tiga hari, yang mengakibatkan kucing tersebut mati. Dan juga kisah seorang laki-laki yang mendapat rahmat dari Allah S.W.T., hanya karena memberi minum seekor anjing yang kehausan dengan menggunakan telapak tangannya karena tidak bisa mengambil air untuk diminum dari sumur yang dalam.

Juga Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Ketika seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat, lalu dia turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata, "Anjing ini kehausan seperti diriku". Maka laki-laki itu mengisi sepatunya dan memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik keatas dan memberi minum anjing itu. Allah SWT memujinya dan mengampuninya". Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang...?". Maka Baginda SAW menjawab, "Pada setiap hati yang basah (lembut), terdapat shadaqah"

Hal yang sama di sebutkan oleh Rasulullah S.A.W, “Seorang Muslim tidak menanam tanaman, hingga memakan dari tanaman itu manusia, binatang atau burung, kecuali merupakan shadaqah baginya hingga datang hari kiamat."  (Riwayat Muslim)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah S.A.W. berkata: "Orang yang penyayang akan di sayangi Allah, sayangilah makhluk Allah yang ada di bumi, maka niscaya engkau akan di sayangi para penghuni langit".

Hamba Allah yang memiliki hati yang penyayang terhadap sesama manusia, termasuk juga kepada binatang dan tumbuh-tumbuhan, maka itu menunjukkan kesucian hati dan kedalaman iman mereka kepada Allah yang Maha Pencipta, karena percaya bahawa Allah S.W.T. menciptakan haiwan dan tumbuhan tentunya untuk melengkapi kesempurnaan hidup di dunia ini.





~~~~~ info ~~~~ iklan ~~~~ makluman ~~~~ 





No comments: