Wednesday, October 30, 2013

Kisah Pemadam dan Kapur.

-

Seorang guru sedang mendidik murid-muridnya.  Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada getah pemadam, Guru berkata, "Mari kita menguji minda sebentar. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka kamu semua sebut "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka maka kamu semua sebut "pemadam!" 

Setelah murid-muridnya faham, Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!".  Dan permainan diulang kembali. 

Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok dan keliru. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Guru tersenyum kepada murid-muridnya. 

"Anak-anak, begitulah cabaran ummat Islam dizaman ini. Awalnya kalian jelas dapat membezakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh-musuh ummat Islam berusaha melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan yang bathil menjadi hak. Awalnya mungkin akan sukar bagi ummat Islam menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan (diwar-warkan) dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun ummat Islam terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika." 

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, ziena tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi dan mendedahkan aurat menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi dan rasuah menjadi salah satu cara mencari pendapatan,kebanggaan dan lain-lain perkara yang akan membinasakan ummat Islam.

FIKIR-FIKIRKAN...


BERAMAL - KLIK




KLIK untuk keterangan lanjut

No comments: