Sajak bertajuk 'Sakratul Maut' dibaca oleh Dini Juri dalam Majlis Kesenian Islam Al-Arqa dan dikasetkan
sekitar tahun 90an
Pak Lebai dari rumah setinggan
Dipanggil oleh pemandu dengan Mercedez
Dan memanjat bukit ke bangloku di puncak desir angin
Tapi lidahku telah kelu
Dan sakaratul maut kian detik tiba
Manusia-manusia berjubah hitam datang
Mari ikut kami!
Manusia-manusia berjubah hijau datang membawa payung hijau
Katanya..
Mari ikut kami!
Cahaya putih datang
Datang sinar kuning
Datang kiratan hitam
Cahaya merah datang
Apa ini?!
Apa ini?!
Aku sakaaaaaratul mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut!
Kedinginan menjalar merayap perlahan-lahan
Dari hujung kaki ke hujung rambut
Dan kini seluruh jasadku diseliputi sejuk
Dan dingin singgah ditenggorokan
Kemudian datanglah malaikatul maut di hujung kepalaku
Hai!!! Jiwa yang keji!
Keluarlah kepada kemurkaan Allah!
Rohku berselerak ke seluruh tubuhku
lalu..
Inna lillahi wainna ilaihi rajiuuuuunn
Malaikat-malaikat yang menunggu sesayup mata memandang
Dan menghemburlah bau bangkai sebusuk-busuknya
Tuliskan! Suratannya dalam sektor pada bumi yang terbawah
Roh aku dicampakkan
Dikembalikan ke dalam jasad
Lalu datang dua orang malaikat
Dan didudukinya aku
Siapa Tuhanmu!
Hah hah hah aku tidak tahu!!!!!!!!!
Apa engkau mahu?!
Hah hah hah aku tidak tahu!!!!!!!!
Siapa lelaki ini yang diutus kepadamu?!
Ah ah ah aku tidak tahu!!!!!!!!
Datanglah kepadaku seorang lelaki yang hodoh wajahnya
Buruk pakaiannya
Busuk baunya
Siapa engkau?
Akulah amalanmu yang kejiiii…
Kini aku diazab dan disiksa di dalam kubur
Menunggu..
Menunggu doa anak yang soleh
Mana doa anakku seorang peguam?
Mana doa anakku seorang doktor?
Mana doa anakku seorang jurutera?
Mana doa anakku seorang arkitek?
Manaaaa doa anakku seorang professor?
Manaaaa?!
Manaaaaaaaaaaaa?!
Manaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?!
No comments:
Post a Comment