TUBAN (voa-islam.com) -
 Penggalian makam untuk perluasan masjid yang berada di area makan Syekh
 Asy'ari, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban 
mengegerkan warga. Pasalnya, dalam pengalian area pemakanan itu 
ditemukan adanya satu jenazah yang digali masih dalam keadaan utuh, 
Sabtu (17/08/2013).
Jenazah 
yang masih utuh meski telah dimakamkan selama 19 tahun itu adalah 
almarhumah Siti Masrinah, yang meninggal pada tahun 1994 dengan usia 
saat itu 84 tahun. Almarhuman Masrinah merupakan warga Desa Penambangan,
 Kecamatan Semanding, yang dikuburkan di area makam Syekh Asy'ari atau 
yang dikenal dengan Sunan Bejagung.

Pada 
saat menggali makam Siti Masrimah itu, Munasir, penggali makam merasa 
kaget karena papan penutup jenazah masih kondisi utuh.
Meski 
mengetahui papan penutup jenazah masih utuh, Munasir bersama dengan tiga
 orang lain juru penggali kubur di tempat tersebut tetap meneruskan 
pengaliannya. Sehingga mengetahui bahwa kondisi kain kafan jenazan Siti 
Masrimah tidak mengalami kerusakan sama sekali.
"Tidak 
seperti jenazah yang lainnya, saat digali papannya masih utuh. Setelah 
saya lihat ternyata jenazahnya juga masih utuh bersama dengan kain 
kafannya," ujar Munasir (50), kepala penggali kubur di makam Desa 
Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban.

Keluarga
 mendiang Hj Siti Masrinah, pun angkat bicara. Mereka membeberkan 
kebiasaan almarhumah semasa hidupnya. Salah satunya adalah almarhum 
gemar membaca Al-quran dan berdzikir kepada Allah.  “Waktu 
itu penerangan tidak seperti sekarang, Ibu malam-malam suka baca Al 
quran menggunakan senter,” kata Kusnan Hariyadi (61), menantu mendiang.
Kusnan, 
yang merupakan suami dari anak ke 5 mendiang, yaitu Siti Sumini, 
menambahkan, selain gemar membaca Al quran, almarhum juga gemar 
berdzikir dan membaca shalawat. Disamping tidak pernah absen untuk 
melakukan shalat malam.  “Suka shalat malam juga,” ucap dia, menerangkan.
Siti 
Sumini sendiri mengatakan, ibunya saat hidup gemar sekali melakukan 
infaq maupun shodaqoh. Bahkan beberapa kali ibunya ditipu oleh orang 
yang menggarap lahan miliknya dengan cara bagi hasil, tapi selalu 
mengihlaskannya.
“Ibu 
suka Shodaqoh saat hidup,” kata Siti Sumini, saat berada di kompleks 
Makam Sunan Bejagung Lor, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten 
Tuban.

Cerita 
lain, semasa hidup mendiang terkenal sebagai orang yang pandai bergaul. 
Bahkan beberapa orang yang saat itu dianggap sebagai sampah masyarakat 
pun menghormati beliau. Bahkan selalu menurut apabila di nasehati 
mendiang.
“Orang yang katanya tidak benar sama ibu dulu juga manut mas,” tambahnya.
Ketua 
Takmir Masjid, Ahmad Sholikin, juga mengatakan hal senada. Saat itu ada 
17 makam terpaksa direlokasi dalam rangka perluasan Masjid Bejagung Lor.
 Pembongkaran dibagi dalam dua tahap, pada Minggu kemarin, pihaknya 
membongkar sembilan makam, dan sisanya akan berlangsung hari ini.
“Di hari
 pertama itulah, ada satu jasad wanita yang sudah meninggal 19 tahun 
tapi masih utuh dan mengeluarkan bau harum,” ujar Ahmad.

 
 
1 comment:
Subhanallah.. sesungguhnya Allah itu maha adil & mengasihani..
Post a Comment